Assalammualaikum Wr. Wb.
Gema Takbir Allahu Akbar, Alllahu Akbar, Allahu Akbar walillaa hilham … “Meng-agungkan kebesaran Allah SWT” tiada hentinya terdengar dari alunan suara kaum muslimin/muslimat penjuru dunia, sebagai wujud bersyukur atas nikmat Allah SWT karena bisa menyelesaikan “ibadah puasa di Bulan Ramadhan yang penuh rahmat, ampunan dan diselamatkannya kita dari api neraka”. Happiness/Kegembiraan karena ibadah puasa yang dilakukan akan mendapat pahala dari Allah SWT yang demikian “istimewa”, namun juga bercampur sadness/kesedihan telah ditinggalkan Bulan Ramadhan tersebut, karena kita belum tahu “apakah kita masih bisa menikmati “the joy of worship/ nikmatnya ibadah di Bulan Ramadhan yang akan datang” (kita berdo’a semoga Allah SWT masih memberikan panjang umur, kesehatan, rizqi untuk bisa beribadah di Bulan Ramadhan yang akan datang “be better than today” ….. aamiin), sebagaimana dicontohkan oleh Rasul SAW dan para sahabat, beliau menangis dan bersedih berpisah dengan Bulan Ramadhan.
Sesuai Hadits beliau :
“Seandainya kita mengetahui kebaikan dan keistimewaan Bulan Ramadhan pasti kita akan memohon kepada Allah SWT untuk diberikan Bulan Ramadhan sepanjang tahun” …. Allahu Akbar wa lillaa hilham.
Bulan Ramadhan, telah practice/melatih kita untuk menjadi orang yang ruhul ibadah, sabar, ikhlas, taat/ disiplin, peduli sosial/untuk berbuat kebaikan, dll dengan kandungan nilai• nilai yang demikian “beautiful/indah” sebagai manifestasi seorang yang “bertaqwa/laal lakum tat takuun”, yaitu mentaati perintah dan menjauhi larangan Allah SWT dan Rasul Nya.
Bagaimana cara untuk membuktikan, kalau kita “love/cinta terhadap Ramadhan ?” The method/caranya yaitu secara “istiqomah/konsisten” mengimplementasikan nilai-nilai “ketaqwaan” dalam kehidupan sehari-hari di luar Bulan Ramadhan (Bulan Syawal dan bulan lainnya), dengan bertekad dan berusaha untuk semakin meningkatkan ketaqwaan dari hari ke hari (today’s worship better than yesterday so that you will be a lucky person). Hal ini sebagai indikator keberhasilan/kelulusan kaum muslimin/muslimat meraih predikat “taqwa”. Predikat tertinggi yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya.
Sesuai QS Al Hujurat :13.
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara manusia adalah yang paling bertaqwa”.
Dan QS Al Bayyinah : 7.
“Sesungguhnya orang beriman dan berbuat kebaikan/ memberi manfaat pada orang lain adalah sebaik-baiknya makhluk”.
Hadits Rasul SAW :
Khoirunnaas anfa’uhum linnaas
“Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain (HR Ath-Thabari).
Bertemu Bulan Syawal, dimulai dengan berbuat kebaikan, seperti kita saling maaf-memaafkan sesama manusia, dan menjalin tali silaturahmi dengan keluarga dan teman, dan menunjukkan jiwa kepeduliaan (kadangkala ada “bingkisan lebaran”), mengeluarkan zakat/bersedekah/infaq, santunan kepada anak yatim, fakir miskin dll, ini wujud “love ” Ramadhan. Sebulan penuh puasa Ramadhan, bila kita “love Ramadhan”, maka kita melakukan puasa sunnah bulan syawal 6 (enam) hari, puasa senin-kamis tiap bulan, puasa 3 (hari) pertengahan bulan dll, serta tetap dipelihara rutinitas pembacaan/mengkaji al Qur’an, sholat tahajud, sholat dhuha dst.
Dengan tetap menjaga “ruhul ibadah pada Bulan Ramadhan” yang secara “istiqomah/konsisten” diimplementasikan “setiap waktu dan setiap saat, kapan saja dan dimana saja” pada Bulan Syawal dan bulan lainnya, berarti kita “love/cinta kepada Ramadhan tamu agung yang telah pergi meninggalkan kita”. Selain itu, “love” kepada Ramadhan bisa jadi indikator “acceptance of charity/diterimanya amal ibadah” oleh Allah SWT … aamiin.
Hal ini berarti kita pantas dan layak mendapat “reward taqwa” dan berhak menerima bonus rahmat Allah SWT”. Sesuai QS Ali lmron : 132.
“Dan taatilah Allah SWT dan Rasul Nya, agar kamu mendapat rahmat Allah SWT”.
Dan QS Al Bayyinah : 8.
“Dan balasan dari Allah SWT bagi mereka (orang beriman dan berbuat kebaikan) adalah “surga adn” yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka kekal selama-lamanya di dalamnya … aamiin”.
Untuk itu marilah kita berusaha dan berkomitmen untuk menjadikan hari-hari kita “every day like as Ramadhan”,
“Bahagia bila bisa berbuat kebaikan and sedih bila tak bermanfaat bagi orang lain” …. sebagai bentuk “love” kepada Ramadhan …. I hope to meet you Ramadhan next year … aamiin
Wassalammualaikum Wr.Wb. Penulis,
“H. Nursani, S.H.”
« Next: Ramadhan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi (a spiritual experience) »« Previous: Jalan Santai Pengadilan Tinggi Bengkulu
Indeks Berita Mahkamah Agung Republik Indonesia
Bahas Kondisi Hakim, Sekretaris Ma Dan Dirjen Badilum Hadiri Rdp Dengan Komisi Iii
Wakil Ketua Ma Bidang Non Yudisial Resmikan Deklarasi Pembangunan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (smap)
Ketua Mahkamah Agung Lantik Ketua Muda Militer Baru
Mahkamah Agung Dan Jica Luncurkan Buku Pedoman Penyelesaian Perkara Hak Cipta
Ketua Ma: Donor Darah Adalah Kontribusi Nyata Ikahi Bagi Kehidupan Manusia
Indeks Pengumuman Badan Peradilan Umum
Sekretaris Mahkamah Agung Ri Dan Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Hadiri Rapat Dengar Pendapat Dengan Komisi Iii Dpr Ri
Undangan Tausiyah Dan Buka Bersama Ditjen Badilum Dengan Pengadilan Tinggi Dan Pengadilan Negeri Seluruh Indonesia Secara Online
Pemanggilan Peserta Kegiatan Bimbingan Teknis Penanganan Perkara Berbasis Keadilan Restoratif (restorative Justice) Secara Blended Learning Di Lingkungan Peradilan Umum Mahkamah Agung Republik Indonesia Tahun 2025
Beri Pembekalan Bagi Calon Hakim, Ditjen Badilum Kembali Dengan Perisai Episode 4
Himbauan Pembaruan Website Satuan Kerja Di Lingkungan Peradilan Umum
Indeks Informasi Badan Peradilan Umum
Sekretaris Mahkamah Agung Ri Dan Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Hadiri Rapat Dengar Pendapat Dengan Komisi Iii Dpr Ri
Dorong Adaptasi Sistem Peradilan Umum, Ditjen Badilum Bahas Implikasi Kuhp Baru
Beri Pembekalan Bagi Calon Hakim, Ditjen Badilum Kembali Dengan Perisai Episode 4
Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Menghadiri Dan Menyampaikan Materi Dalam Pencanangan Smap Pada Mahkamah Agung Ri
Dukung Keadilan Bagi Kaum Rentan, Ditjen Badilum Selenggarakan Bimtek Penanganan Perkara Bagi Perempuan Berhadapan Dengan Hukum